About Me

About Me
Munere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit evertitur duo. Legendos tractatos honestatis ad mel. Legendos tractatos honestatis ad mel. , click here →

Kamis, 22 Maret 2018

Tentangmu Pilihan Surga yang Aku Harapkan



https://www.hipwee.com/narasi/tentangmu-pilihan-surga-yang-aku-harapkan/



Aku termenung berulang kali memahami situasi tempat aku berada sekarang ini. Jika diibaratkan kepada orang lain ternyata tak banyak yang sanggup bertahan.
Apa ini kategori kebodohan ataukah kecerdasan? Tak bisa aku lihat dengan jelas.
Berulang kali pula aku berikan tekanan keras kepada logika agar terjadinya sinkronisasi yang menyenangkan antara hati dan keadaan agar dapat memahami kehendak yang ditetapkannya. Namun kata sering itu lebih banyak terucap pada jatuh dan jatuh lagi. Berulang kali pula aku bangkit dari kejatuhan yang selalu setia menemani usaha perjuanganku menggapai sebuah harap janji dariNya.
Namun belumlah sampai pada tahap sabar dalam taqwa kepadaNya. Aku lemah dan semakin lemah dalam melangkah.
Kapankah waktu ketetapanNya tiba? Yang dapat membuat aku yakin jika jatuh ini tak akan menjadi satu hal yang sia-sia.
Sujud kedinginan malam membuat aku memikirkannya dengan seksama. Mencoba berkompromi dalam logika dan hati.
"Apa yang aku cari? Apa yang aku inginkan? Apa yang aku butuhkan? Atau apa yang membuat aku butuh dan ingin mencari?"
Jika rupamu membuatku terpesona aku yakin tak mampu menerima kenyataan saat kamu mencapai usia tua renta. Jika hartamu membuatku terpedaya aku yakin aku akan selalu jadi seorang penyombong dengan wadah peminta.
Jika pangkatmu membuatku terkesima aku yakin hati ini hanya menjadi pelayan setia dengan perintah semata dunia. Apa arti semua ini? Apa ini yang aku butuhkan? Apa ini yang aku cari? Apa ini yang aku inginkan?
Aku belum paham sepenuhnya kenapa masih berusaha cinta.
Aku belum menemukan alasan kenapa jatuh dan bangkit kembali
Hatiku bergemuruh, memberontak, ada kesenjangan dan kebingungan yang aku rasa. Ia mulai melakukan perlawanan pada pemikiran logika yang setia dengan yang fana. Pikirkanlah apa ini harapan ladang dunia yang aku harapkan nantinya? Jika aku mencari, membutuhkan, menginginkan yang seperti ini apa yang dapat aku bawa? Apa yang dapat membantuku disana?
Rupamu habis ditelan masa, kamu tak lagi bagaikan tentara tegap dalam melangkah, tak lagi seorang yang selalu dipuja , tak lagi seorang yang menyenangkan pandangan mata dunia. Hartamu bertebaran tanpa makna. Jabatanmu hilang tanpa pandangan mulia dariNya. Jika hanya berharap dan mengambil dasar itu semua untuk bersama, apa yang aku dapatkan?
"Adalah waktu yang sia-sia penuh tekanan dosa"
Asalamualaikum Hati...2014/04/26
Satu kata memulai keberanian yang aku paksakan. Sebuah hati tempat aku terpaut tanpa alasan berdiri. Sebuah kata sapa yang aku titipkan dalam sebuah goresan pada bersihnya kertas pengantar. Ketika aku katakan aku lelah, aku tahu hati ini belum mau menyerah sepenuhnya.
Ketika aku katakan aku bersabar dengan aksi diam emasmu. Aku sadar aku tak inginkan diam emasmu tanpa arti tanpa menyedekahkannya disetiap pagi. Hingga kamu tau tak selamanya diam adalah emas yang bermanfaat jika kamu kumpulkan jadi tabungan kebisuan tanpa alasan.
Bolehkan aku Meminta?
Sesekali sapalah aku dalam doamu.
Lihatlah aku dengan pandangan hatimu.
Rasakan keberadaanku dalam sujudmu. Aku tak ingin meminta lebih dari yang diperbolehkanNya, temani aku dengan keimananmu yang setia padaNya
Apakah akan berdosa jika aku memintanya? Berdosakah jika aku mengungkapkannya? Ataukah harus ada kata maaf karena sebuah rasa? Ataukah ikhlas karena sebuah perjuangan?
Dan aku masih belum paham akan semua skenario indahnya yang harus aku mengerti dan pahami adalah menjalaninya dengan cara santai dalam koridor perjalanan yang telah ditetapkanNya.

Maafkan aku hati. Aku harus mengumpulkan keberanian menggenggam dan melepaskan meskipun pada bayangmu. Tak tinggi harapku, tak luas jangkauanku, tak panjang anganku. Hanya bisakah kau menerima permintaanku??

Tuhan, Hilangkan Segala Kebahagiaan yang Hanya Sementara Ini




"Aku ingin kehilangan dunia yang begitu setia dalam logikaku."
Seakan dunia ini runtuh tanpa ungkapan lailahaillallah dan Allahuakbar,
Air mata pun tiada yang membeli, hatiku mengeras begitu membeku dan aku kehilangan logika yang sangat aku percayai saat itu. Oh tiada yang membantu. Kemana dunia yang begitu setia dalam kesenanganku? Dimana kebahagiaan dunia yang menyelimutiku? Kemana insan yang selalu berada setia mendampingiku? Mana janji yang selalu membuaiku dalam angan? Saat itu dunia seakan milikku tiada akhir yang seketika menutup mata yang tiada berguna lagi.
Logikaku kacau dan hatiku hancur remuk sudah begitu jauh jalan menyimpang kutempuh
Kemana kesetiaan itu?
Berbalik pun tak merubah semua keadaan yang telah terjadi. Aku bersimpuh. Ya Illahi robbi. Pukulkah hatiku akan kebahagiaan ini. Hancurkanlah logikaku akan kesenangan ini. Ini adalah fana yang menyesatkan. Aku belum mampu keluar dan aku belum mampu memberontak akan keadaan yang telah terlewati ini. Kesenangan ini begitu menghitamkan hatiku yang telah lupa akan adanya hari akhir.
Kebahagiaan ini telah menutup rapat pintu hidayah untukku. Kesenangan ini telah memberikan jarak pelukan ampunanmu akan dosaku. Semua tergambar dalam logika sombongku pada taubat yang selalu tertunda. Ini adalah kebahagiaan dan kesenangan yang sesat dan sementara.
Ya Ilahi,
Masih bisakah pelukan dosa ini ku lepas dalam pintu taubatMu?
Masih mampukah sisa umurku menyiksa dosa yang menumpuk ini?
Masih adakah air suci untukku untuk menyiram dosa ini ?
Masih adakah pagi dan petang yang bisa aku gunakan untuk membuat jejak penghapus dosaku ya Rab?
Masih maukah Engkau membeli tangisan pengemis ini akan rahmatMu?
Masih adakah kesempatan bagiku menuliskan catatan yang baik dalam lembaran kebaikanku?
 Sentuhlah hatiku akan ampunanmu ya Rab.
Biarkan aku pergi dan tak kembali dalam lembah dosa ini.

Jalanan ini terlalu berat aku lalui. Aku tiada mampu menghitung setiap langkah-langkah berkah dan ridho yang tlah Engkau berikan padaku ya Rabb.
Lelah sudah dan pasti tak akan mempu aku melakukannya. Namun aku tak mampu hidup tanpa tujuan dengan semua kekosongan dalam hati. Izinkan aku tetap memohon meski dengan hati yang masih hina dan tiada pemahaman ini. Jangan biarkan aku berjalan dalam indahnya tujuan dunia yang meninggalkan indahnya negeri akhirat yang Engkau janjikan. Aku mohon jangan tinggalkan aku dengan hati yang beku tiada kehangatan. Jangan tinggalkan aku dengan hati yang kelam tanpa cahayaMu ya Rab.
Jangan tinggalkan aku dengan hati yang kebingungan tanpa petunjuk. Jangan tinggalkan aku dalam kesendirian yang menyakitkan dan kebahagiaan yang menyengsarakan.
Berilah keyakinan untukku berubah dan merubah kehidupanku dan berbuat baik secara sempurna demi menghapus kata rindu akan berbuat dosa, menghapus kata sayang akan dosa.
Engkaulah Maha Segala ya Rab. Bantulah aku, tolonglah aku yang hina ini. Tanpa kuasamu tak mampu aku hidup dalam kebaikan ini. Tanpa bantuanmu tak mampu aku mengarungi hidup yang kelam ini. Bantulah aku melepaskan kaca mata dunia yang fana ini.